Realitas Virtual (VR)
Simulasi training Virtual Reality (VR) bukan lagi fiksi ilmiah. Dari ruang rapat korporat hingga tempat latihan militer, VR dengan cepat mengubah cara kita belajar dan mengembangkan keterampilan. Tetapi seberapa efektif teknologi yang imersif ini dibandingkan dengan metode pelatihan tradisional? Penelitian memberikan bukti yang meyakinkan bahwa training VR menawarkan keuntungan signifikan.
Meningkatkan Retensi Pengetahuan dan Keterlibatan
Salah satu manfaat utama dari training VR adalah kemampuannya untuk meningkatkan retensi pengetahuan. Sebuah studi oleh PwC [1] menemukan bahwa peserta didik yang dilatih dengan VR menyelesaikan program empat kali lebih cepat daripada mereka di ruang kelas tradisional dan 1,5 kali lebih cepat daripada peserta e-learning. Pembelajaran yang dipercepat ini disebabkan oleh kemampuan VR untuk menciptakan pengalaman yang benar-benar menarik. Berbeda dengan kuliah pasif, VR menempatkan peserta didik dalam skenario realistis, memaksa mereka untuk berpartisipasi secara aktif dan membuat keputusan, memperkuat proses pembelajaran.
Studi lain yang diterbitkan dalam International Journal of Training and Development [2] membandingkan pelatihan VR dengan pengajaran kelas tradisional untuk petugas pemadam kebakaran. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta pelatihan VR berkinerja lebih baik secara signifikan dalam tugas-tugas praktis dan mendapat nilai lebih tinggi dalam tes pengetahuan. Hal ini menyoroti keefektifan VR tidak hanya dalam menyebarkan pengetahuan teoritis tetapi juga menerjemahkan
itu menjadi keterampilan praktis.
Koneksi Emosional dan Kinerja yang Meningkat
VR sangat baik dalam menciptakan pengalaman yang penuh emosi. Studi yang sama oleh PwC [1] menunjukkan bahwa peserta didik VR memiliki koneksi emosional terhadap konten training 3,75 kali lebih tinggi dibandingkan dengan peserta kelas tradisional. Koneksi emosional ini mendorong keterlibatan yang lebih dalam dan pengalaman belajar yang lebih mudah diingat.
Koneksi emosional yang ditingkatkan ini berdampak pada peningkatan kinerja kerja. Studi oleh Boeing [3] melaporkan adanya penurunan 40% dalam kesalahan yang dilakukan oleh mekanik pesawat setelah menjalani training VR dibandingkan dengan metode tradisional. Demikian pula, sebuah studi oleh Universitas Minnesota [4] menemukan bahwa ahli bedah yang dilatih dalam lingkungan VR melakukan operasi laparoskopi dengan lebih sedikit kesalahan dan lebih efisien.
Baca juga: Bagaimana VR Memberdayakan Kehidupan Penyandang Disabilitas
Keunggulan Unik VR
Training VR menawarkan manfaat di luar peningkatan retensi pengetahuan dan kinerja. Berikut adalah beberapa keunggulan unik:
- Lingkungan Aman dan Terkendali: VR memungkinkan peserta didik untuk berlatih tugas-tugas kompleks atau berpotensi berbahaya dalam lingkungan simulasi yang aman. Ini sangat berharga untuk profesi seperti pemadam kebakaran, penerbangan, atau penanganan bahan berbahaya.
- Skalabilitas dan Aksesibilitas: Program training VR dapat dengan mudah diperluas dan disampaikan kepada tim yang tersebar geografis. Selain itu, simulasi VR dapat diperbarui dengan mudah, memastikan peserta didik belajar dengan informasi terkini.
- Umpan Balik Berbasis Data: Training VR dapat melacak kinerja pengguna, memberikan data berharga dan wawasan bagi instruktur untuk menyesuaikan pengalaman training di masa depan sesuai dengan kebutuhan individu.
Masa Depan Training VR
Meskipun riset membuktikan efektivitas training VR, penting untuk mengakui keterbatasan-keterbatasannya. Biaya awal peralatan VR dan pengembangan dapat menjadi hambatan bagi beberapa organisasi. Selain itu, pengalaman VR mungkin tidak cocok untuk semua jenis training, terutama yang membutuhkan interaksi sosial yang kuat atau manipulasi fisik objek.
Namun, seiring dengan terus berkembangnya teknologi VR dan semakin terjangkaunya, peran VR dalam training siap untuk berkembang. Integrasi artificial intelligence (AI) dalam simulasi VR dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan adaptif. Dengan sifat imersif dan menariknya, training VR tanpa diragukan lagi merupakan alat yang kuat untuk membentuk masa depan pengembangan tenaga kerja.
Sumber
- [1] PwC: “https://wondder.io/wp-content/uploads/2022/12/pwc-understanding-the-effectiveness-of-soft-skills-training-in-the-enterprise-a-study.pdf“
- [2] Jurnal Internasional Pelatihan dan Pengembangan: “https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S209657962200081X“
- [3] Boeing: “https://www.pwc.com/us/en/tech-effect/emerging-tech/virtual-reality-study.html” (disebutkan dalam sumber 1, rincian tentang studi Boeing tidak tersedia untuk umum)
- [4] Universitas Minnesota: “https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1422600/“